Rabu, 20 Juni 2012

SEKAR ASIH


 Aku menyapamu, entah siapa kamu…
Yang senantiasa memendam tulus membelai hijau merangkum sejuknya
Menebar cinta pada setiap nyawa di hamparan semesta
Kau tembangkan kidung asmarandana sebagai pemikat sukma
Hingga segala memburu tapak kakimu, dan lentik jari tanganmu
Tak kupandang sudra ataukah ksatria kau punya kasta
Sebab luas kasihmu membentang samudra mengangkasa
Aku menangkap luka yang tersirat, akan dukamu pada hamparan gersang tanah coklat
Melaut plastik juga besi berkarat, dan kaudengar bumi merintih sekarat
“Aku harus berbuat dan tak hanya bergeming di tempat!!”
Lirih namun  tegas engkau bertekat, dan kidungmu mulai semakin memikat
Aku memilihmu bukan tentang siapa kamu, asbab kasihmu pada bumimu
Yang telah memekar kuncup mengundang kupu
Mencipta belantara meski rimbunnya tak sejengkal mayapada
Aku memihakmu karena aku kasih
Aku mendekapmu oleh sebab aku adalah sayang
Yang akan selalu kau semaikan pada tiap jiwa yang datang memandang
Hamparan hijau berseri rupa warna aneka kembang,
Selayaknya taman sari Batari Mahadewi
Sekar Asih…


Kampung Sadang, kamis 2012 0620

2 komentar:

  1. Puisinya indaah banget..

    Sekar Asih..kaya nama anak temenku..

    BalasHapus
  2. Terima kasih, mbak Hanie. Walah... nggak kepikiran ada yang pakai nama itu. Terinspirasi setelah menyiram taman(apa kebun yaa..)mungil di sudut rumah. Salam ya buat temennya, mamanya Sekar Asih :)

    BalasHapus