Ramadhan 1434H, menjalankan ibadah shoum Alhamdulillaah lancar sampai hari Raya 'Idul Fitri tiba. Nggak kepikiran macem-macem karena pas banget hari pertama shoum saya baru 'bersih'. Rasa pusing dan mual pada hari hari terakhir pun hanya dianggap masuk angin.
Syawal sudah lewat seminggu, saya dan keluarga kecil saya pulang ke Bandung. Setelah merayakan lebaran di rumah mertua di Jakarta.
Sehari, dua hari berlalu si tamu tak datang juga, akhirnya diputuskan untuk beli testpack kehamilan. Tanpa menunggu pagi, sore itu juga saya melakukan test. Alhamdulillaah, setelah hampir empat tahun akhirnya dua garis merah pun terlihat.
Namun entah, apa karena sebelum sebelumnya, setiap testpack karena merasa 'telat' selalu melihat satu garis merah. Maka tak ada teriakan kegirangan, saya hanya membawa hasil test pada suami,
"Ini bener nggak sih?" tanya saya sembari memberikan stick kecil berwarna putih. Suami malah balik memandang saya, diam kemudian tersenyum.
"Alhamdulillaah, akhirnya. Barokah Romadhon insyaAlloh."
Jadi bener, saya hamil lagi pada usia anak saya empat tahun lewat dua bulan. Kiranya Alloh pemilik rencana paling baik.
Dulu saya ingin KB, niatnya kalau si sulung umur lima tahun baru punya adik. Empat bulan setelah melahirkan saya ikut KB. Berhubung waktu itu di bidan hanya ada pil KB karena serum suntiknya sedang kosong, maka saya pakai pil.
Menggunakan pil, efek yang saya rasakan adalah mual dan pusing di minggu pertama, selanjutnya normal saja, haid pun lancar. Bulan berikutnya, ketika datang ke bidan saya bingung. Ngepil lagi saya tidak mau efek mual dan pusingnya. Suntik, jujur saja saya takut sama jarum suntik. Keringat dingin, mual itu yang saya rasakan setiap mengetahui saya mau disuntik. Bahkan pernah sewaktu masih lajang, saya urung suntik imunisasi karena saya sudah lemes dan muntah muntah duluan sebelum giliran saya. Akhirnya mantrinya juga urung memberikan suntikan imunisasi.
Pada akhirnya, bidan memutuskan agar saya suntik KB yang tiga bulan sekali, biar nggak keseringan disuntik heheu. Alhamdulillaah tidak ada efek yang saya rasakan. Badan normal alias nggak jadi gemuk atau kurus. Haid lancar, nggak ada keluhan lah kecuali efek phobia jarum suntik :) Tapi saya hanya bertahan dua kali suntik, setelah itu tidak berKB. Kesepakatan saya dengan suami.
Dua tahun tidak berKB, aman aman saja. Padahal suami atau juga saya sendiri, selalu kabitaeun melihat teman-teman pada nambah momongan. Hingga waktu waktu berikutnya adalah penantian penantian yang tak berkesudahan. Ke Paraji, Dokter Kandungan. Semua baik baik saja, tidak ada masalah. Memang belum waktunya.
Ini semua tentang mimpiku, inginku. Yang sudah terwujud ataupun yang akan terwujud. It's all about my dreams, my creativity, my hobbies and my habbit ^_^
Selasa, 01 Oktober 2013
Minggu, 21 April 2013
Ngobrol Bareng Suami [1]
Beberapa hari kemarin, pulang kerja hampir tengah malam. Suami tercinta sharing, kalau beliau tadi dikerjaan baca bukunya pak Habibie. Baru dapat satu atau dua halaman gitu.
"Abi sampai terharu lho, Mi. Membaca bagaimana perjuangan pak Habibi dan bu Ainun hidup di Jerman menempati rmah kontrakan."
Kemudian berlanjut bla, bla, bla...
"Abi jadi merenung tentang kita, tentang Umi..."
"Kenapa gitu?"
Sup krim Modif
Rabu, 27 Maret 2013
Mini Pizza Crunchy
Roti : 250 gram terigu
8 gr Fermipan (ragi instan)
Gula pasir
sesuai selera (saya gunakan 1 sm)
Garam sepucuk
sentok the
Air hangat
secukupnya (ada yg menggunakan air es)
Langganan:
Postingan (Atom)